Rabu, 28 November 2012

BBM BERSUBSIDI: Jero Wacik Ngeper, Hari Gini Gelar Gernas Hari Tanpa Premium

Compact_jerowacik2
JAKARTA: Gerakan Nasional Hari Tanpa Premium yang semula akan dilaksanakan pada Minggu, 2 Desember 2012 ditunda menjadi tahun depan.

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan usulan program sehari tanpa Premium yang diusung BPH Migas itu sebenarnya baik. Namun, kondisinya saat ini belum memungkinkan.

"Menurut saya itu program yang baik. Tapi kalau 2 Desember kayanya terlalu mepet. Tadi kami putuskan di rakor bahwa itu tidak diberlakukan tahun ini," ujarnya seusai rapat koordinasi tentang BBM subsidi di kantor Menko Perekonomian, Rabu (28/11/2012).

Jero Wacik menegaskan saat ini gerakan nasional semacam itu baru tahap sosialisasi dan perlu pengkajian lebih lanjut. Di sisi lain, Wacik terus meminta Pertamina agar memproduksi BBM nonsubsidi lebih banyak, agar masyarakat mempunyai pilihan.

"Kadang-kadang masyarakat itu mikir yang penting ada BBM-nya. Saya minta jangan sampai itu kekurangan. Kepada masyarakat saya minta kalau yang subsidi habis, belilah BBM yang nonsubsidi. Apalagi mereka yang ekonominya baik," ujarnya.

Seperti diketahui, BPH Migas punya gagasan Gerakan Nasional Hari Tanpa Premium yang semula akan dilaksanakan pada 2 Desember. Potensi penghematannya ditaksir sebesar 15.000 kiloliter dengan nilai penghematan mencapai Rp75 miliar.

Meski belum secara resmi dimulai, Pertamina sudah mulai mensosialisasikan kepada Himpunan Wiraswasta Migas Nasional (Hiswana Migas) bahwa pada tanggal tersebut, mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB, SPBU-SPBU tidak melayani penjualan Premium.

Gerakan ini akan dimulai dari seluruh SPBU yang beroperasi di Jawa dan Bali serta 5 kota besar lainnya yakni di Medan, Batam, Palembang, Balikpapan, dan Makassar. SPBU-SPBU di wilayah tersebut wajib menyiapkan BBM nonsubsidi, yakni Pertamax dan Pertamax Plus.

Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto mengatakan gerakan sehari tanpa Premium ini akan dimulai tahun depan, yakni setiap hari Minggu. Namun, gerakan ini tidak akan berlangsung 24 jam.

"Tahun depan di hari-hari libur, di hari Minggu. Kalau bisa dilakukan setiap hari Minggu kan bagus," ujarnya.

Djoko mengatakan gerakan ini bagusnya dimulai sejak pagi sekitar jam 8 hingga sore sekitar jam 6. Namun dia menegaskan hal ini akan berlaku hanya pada mobil-mobil pribadi.

"Nanti di jam-jam tertentu saja. Angkot tetap ada, ini untuk mobil pribadi saja. Mulainya tahun depan, jadi ini sosialisasi dulu," ujarnya.

Berdasarkan catatan Pertamina, realisasi konsumsi BBM bersubsidi per 20 November sudah mencapai 39,7 juta kiloliter. Angka itu terdiri dari Premium 24,9 juta kiloliter, solar 13,7 juta kiloliter, dan minyak tanah 1,1 juta kiloliter.

Dengan normalisasi penyaluran BBM subsidi yang dilakukan mulai 25 November 2012, Pertamina memperkirakan kuota BBM subsidi tahun ini akan terlampaui sebanyak 1,25 juta kiloliter, terdiri dari Premium 450.000 kiloliter dan solar 800.000 kiloliter.

Pemerintah pada pertengahan Desember ini segera akan ke DPR untuk mengajukan tambahan kuota BBM subsidi sebesar 1,2 juta kiloliter.

Semula, kuota BBM bersubsidi dalam APBN-P 2012 sudah ditambah menjadi 44,04juta kiloliter dari awalnya 40 juta kiloliter. Namun, tambahan 4 juta kiloliter itu diperkirakan tetap tidak cukup. (bas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar